Contoh muka depan Hikayat Hang Tuah
Hang Tuah adalah seorang laksamana yang setia dan seorang pesilat yang handal. Bapanya bernama Hang Mahmud dan Ibunya bernama Dang Merdu Wati. Pada suatu hari Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu menyelamatkan Dato' Bendahara dari seorang lelaki yang mengamuk. Dato' Bendahara kagum pada mereka dan memperkerjakan mereka di istana. Di Istana mereka sangat disayangi oleh Sultan, hingga akhirnya Hang Tuah diberi gelar Laksamana.
Saat menemani Sultan ke Majapahit, Hang Tuah berhasil membunuh Taming Sari. Taming Sari adalah pendekar yang kebal karena kekuatan kerisnya, dan Hang Tuah berhasil merampasnya dari Taming Sari. Keris itu kemudian di anugerahkan kepada Hang Tuah oleh Betara Majapahit. Kemudian Hang Tuah diutus ke Pahang untuk mendapatkan Tun Teja untuk permaisuri Sultan Melaka. Di Pahang Hang Tuah bertemu Melor, gadis yang dicintainya sewaktu menuntut ilmu di Gunung Ledang. Melor ditawan Tun Ali dan dijadikan gundik Sultan karena hasutan Patih Karma Vijaya. Atas muslihat Tun Ali pula Hang Tuah dapat bertemu Melor, dan Sultan menyaksikan hal itu. Hang Tuah dan Melor di hukum mati atas tuduhan berzina. Namun Bendahara tidak membunuhnya, malah menyembunyikannya di hutan. Di hutan Hang Tuah menjadi wali Allah. Untuk menggantikan Hang Tuah, Hang Jebat dilantik menjadi Laksamana. Tapi Hang Jebat durhaka pada Sultan dan mengambil alih istana karena menyagka Hang Tuah teraniaya karena telah dihukum mati. Sultan terpaksa berlindung di rumah Bendahara, Pada waktu itu Sultan menyesal telah membunuh Hang Tuah. Akhirnya Bendahara memberi tahu bahwa Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudian dipanggil dan diperintahkan untuk membunuh Hang Jebat. Hang Tuah langsung menuruti perintah Sultan tanpa mengetahui alasan pemberontakan Hang Jebat, padahal sahabatnya itu membelanya. Hang Tuah malah menuruti perintah Sultan yang sudah menghukumnya tanpa alasan. Akhirnya Hang Jebat tewas di tangan Hang Tuah.
Saat menemani Sultan ke Majapahit, Hang Tuah berhasil membunuh Taming Sari. Taming Sari adalah pendekar yang kebal karena kekuatan kerisnya, dan Hang Tuah berhasil merampasnya dari Taming Sari. Keris itu kemudian di anugerahkan kepada Hang Tuah oleh Betara Majapahit. Kemudian Hang Tuah diutus ke Pahang untuk mendapatkan Tun Teja untuk permaisuri Sultan Melaka. Di Pahang Hang Tuah bertemu Melor, gadis yang dicintainya sewaktu menuntut ilmu di Gunung Ledang. Melor ditawan Tun Ali dan dijadikan gundik Sultan karena hasutan Patih Karma Vijaya. Atas muslihat Tun Ali pula Hang Tuah dapat bertemu Melor, dan Sultan menyaksikan hal itu. Hang Tuah dan Melor di hukum mati atas tuduhan berzina. Namun Bendahara tidak membunuhnya, malah menyembunyikannya di hutan. Di hutan Hang Tuah menjadi wali Allah. Untuk menggantikan Hang Tuah, Hang Jebat dilantik menjadi Laksamana. Tapi Hang Jebat durhaka pada Sultan dan mengambil alih istana karena menyagka Hang Tuah teraniaya karena telah dihukum mati. Sultan terpaksa berlindung di rumah Bendahara, Pada waktu itu Sultan menyesal telah membunuh Hang Tuah. Akhirnya Bendahara memberi tahu bahwa Hang Tuah masih hidup. Hang Tuah kemudian dipanggil dan diperintahkan untuk membunuh Hang Jebat. Hang Tuah langsung menuruti perintah Sultan tanpa mengetahui alasan pemberontakan Hang Jebat, padahal sahabatnya itu membelanya. Hang Tuah malah menuruti perintah Sultan yang sudah menghukumnya tanpa alasan. Akhirnya Hang Jebat tewas di tangan Hang Tuah.
Rujukan
http://nezznizza.blogspot.com/2011/11/hikayat-hang-tuah-sinopsis.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan